Di bulan Rosario, masa kecil terlukis,
langkah-langkah kecil mengikuti orang dewasa,
menyusuri jalan berdebu,
dari satu rumah ke rumah lain
yang pintunya terbuka untuk doa.
Lilin menyala, patung Maria dihiasi bunga kertas,
suara Salam Maria bergema,
bersahut-sahutan dengan lantunan Bapa Kami,
menyatukan hati,
mengikat iman dalam komunitas sederhana.
Masih teringat,
tangan mungil yang meraba butiran rosario,
kadang salah hitung, kadang terhenti,
namun tatapan Bunda Maria di sudut altar kecil
selalu menenangkan.
Selepas doa, ada tawa anak-anak,
ada kue sederhana dan segelas teh dan kopi hangat,
namun yang paling membekas adalah damai,
damai yang tumbuh dari doa bersama,
dari iman yang dirajut dalam kebersamaan.
Oktober kini datang kembali,
membangkitkan nostalgia suci
tentang masa kecil yang ditempa doa,
tentang Gereja yang hidup di hati umat,
tentang Rosario yang menuntun
semakin dekat pada Yesus
melalui Bunda-Nya yang setia.***
#PuisiOktoberdanDoaRosario

0 Komentar